Pada vidio dikatakan metode iodimetri merupakan reaksi redoks yang mana vit c sebagai zat pereduksi/reduktor dan iodium sebagai zat pengoksidasi/oksidator. Pada sumber lain yang saya baca juga bahwasanya dalam proses reaksi redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor, bagaimana jika hanya ada oksidator ataupun reduktor saja?
Dari sebuah jurnal dengan judul "Pengolahan Citra Digital untuk Menentukan Kadar Asam Askorbat pada Buah dengan Metode Titrasi Iodimetri" yang bersumber dari Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, dikatakan bahwa titrasi iodimetri ini merupakan proses reaksi redoks yang menggunakan larutan standar I2 sebagai titran dalam suasana netral atau sedikit asam. Dalam reaksi redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor, karena jika suatu unsur bertambah bilangan oksidasinya (melepaskan elektron), maka harus ada suatu unsur yang digunakan untuk menangkap elektron yang terlepas. Sehingga dalam proses reaksi redoks tidak mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja.
Pada video tersebut dijelaskan bahwa vitamin C sebagai antioksidan yang menetralkan radikal bebas didalam darah maupun cairan. Dan pada sumber yang saya baca juga vitamin C sebagai antioksidan mampu menetralkan radikal bebas diseluruh tubuh. Bagaimana mekanisme vitamin C ini dapat digunakan sebagai antioksidan yang mampu menetralkan radikal bebas didalam tubuh?
Dari sebuah jurnal dengan judul "Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Aktivitas Fisik" yang bersumber dari (Journal of Sport Science and Education), dikatakan bahwa Antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan olehnya. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Vitamin C merupakan antioksidan yang mampu menetralkan stres oksidatif melalui proses donasi/ transfer elektron. Vitamin C dengan dosis yang tepat mampu mengurangi ROS (Reactive Oxygen Species). Selain itu, penelitian dengan plasma manusia telah menunjukkan bahwa vitamin C efektif dalam mencegah peroksidasi lipid yang disebabkan oleh akumulasi ROS. Vitamin C bertindak dengan cara menyumbang elektron untuk mencegah senyawa lain yang sedang teroksidasi dan memulung anion superoksida, radikal hidroksil, dan lipid hidroperoksida. Suplementasi vitamin C sebagai antioksidan eksogen dapat mereduksi radikal bebas sehingga dapat menghambat terjadinya peroksidasi lipid dan mencegah terjadinya kerusakan sel.
Pada vidio dikatakan metode iodimetri merupakan reaksi redoks yang mana vit c sebagai zat pereduksi/reduktor dan iodium sebagai zat pengoksidasi/oksidator.
BalasHapusPada sumber lain yang saya baca juga bahwasanya dalam proses reaksi
redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor, bagaimana jika hanya ada oksidator ataupun reduktor saja?
Dari sebuah jurnal dengan judul "Pengolahan Citra Digital untuk Menentukan Kadar Asam Askorbat pada Buah dengan Metode Titrasi Iodimetri" yang bersumber dari Jurnal Ilmiah Multitek Indonesia, dikatakan bahwa titrasi iodimetri ini merupakan proses reaksi redoks yang menggunakan larutan standar I2 sebagai titran dalam suasana netral atau sedikit asam. Dalam reaksi redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor, karena jika suatu unsur bertambah bilangan oksidasinya (melepaskan elektron), maka harus ada suatu unsur yang digunakan untuk menangkap elektron yang terlepas. Sehingga dalam proses reaksi redoks tidak mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja.
HapusPada video tersebut dijelaskan bahwa vitamin C sebagai antioksidan yang menetralkan radikal bebas didalam darah maupun cairan.
BalasHapusDan pada sumber yang saya baca juga vitamin C sebagai antioksidan mampu menetralkan radikal bebas diseluruh tubuh.
Bagaimana mekanisme vitamin C ini dapat digunakan sebagai antioksidan yang mampu menetralkan radikal bebas didalam tubuh?
Dari sebuah jurnal dengan judul "Mekanisme Vitamin C Menurunkan Stres Oksidatif Setelah Aktivitas Fisik" yang bersumber dari (Journal of Sport Science and Education), dikatakan bahwa Antioksidan merupakan substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan olehnya. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif. Vitamin C merupakan antioksidan yang mampu menetralkan stres oksidatif melalui proses donasi/ transfer elektron. Vitamin C dengan dosis yang tepat mampu mengurangi ROS (Reactive Oxygen Species). Selain itu, penelitian dengan plasma manusia telah menunjukkan bahwa vitamin C efektif dalam mencegah peroksidasi lipid yang disebabkan oleh akumulasi ROS. Vitamin C bertindak dengan cara menyumbang elektron untuk mencegah senyawa lain yang sedang teroksidasi dan memulung anion superoksida, radikal hidroksil, dan lipid hidroperoksida. Suplementasi vitamin C sebagai antioksidan eksogen dapat mereduksi radikal bebas sehingga dapat menghambat terjadinya peroksidasi lipid dan mencegah terjadinya kerusakan sel.
Hapus